"Clothes make the
man. I believe that. You say to me you want to go shopping, you want to
buy clothes, but you don't know what kind. You leave that hanging in the
air, like I'm supposed to fill in the blank. That to me is like asking me who you are... and I don't know who you are."
Kutipan
di atas merupakan celotehan seorang sopir limosin yang mengobrol dengan
Tom Hanks dalam sebuah film komedi klasik tahun 90an, Joe Versus The
Volcano. Sayang sekali film itu sendiri tidak pernah dianggap populer,
apalagi masuk ke jajaran box office,
karena cukup satu baris sederhana tersebut menyimpan dua rahasia
glosifikasi bagi Anda yang ingin memperbaiki persepsi orang akan diri
Anda. Oh ya, artikel yang Anda baca sekarang ini juga ditampilkan dalam
majalah Gadget Indonesia dan silakan ikuti kuis berhadiah besar yang dijabarkan pada halaman 71 edisi Agustus 2010 tersebut.
RAHASIA PERTAMA: CLOTHES MAKE THE MAN.
Entah itu dalam bidang karir, kehidupan sosial, atau bahkan romansa,
Anda akan selalu dinilai berdasarkan penampilan Anda. Kita memang
dibesarkan agar tidak menilai buku dari sampulnya, namun jujur saja itu
nasihat yang sangat tidak praktis karena hanya bisa dilakukan oleh orang
yang telah mendapat kesempatan untuk mengenal Anda secara pribadi.
Hanya
diperlukan waktu setengah sampai tiga puluh detik bagi mereka untuk
menjatuhkan vonis penilaian pada diri Anda. Begitu impresi pertama itu
tercipta, nyaris tidak mungkin bagi mereka untuk mengubah pikiran. Coba
renungkan sejenak berapa banyak tawaran yang gagal Anda raih dan
kesempatan yang lewat begitu saja karena pribadi Anda divonis
berdasarkan penampilan yang kurang menarik?
Salah
satu alasan utama banyak pria tampil generik, dangkal dan membosankan
adalah karena mereka tidak percaya bahwa mereka layak tampil sebaliknya. Mereka tidak percaya bahwa pria juga memiliki hak yang sama untuk bermain di dunia fashion sama seperti wanita. Mereka tidak percaya bahwa pria juga dapat memakai warna-warna cerah tanpa terlihat cheesy. Mereka tidak percaya bahwa selain jaket, cardigan
juga dapat mengesankan citra yang dewasa berkelas ketika dikombinasikan
kemeja berdasi. Mereka tidak percaya ini dan itu, mereka takut ini dan
itu. Padahal saat ini konsep dunia tentang pakaian sudah bergeser jauh
dari jaman Adam dan Hawa dahulu.
Pakaian yang Anda kenakan bukan lagi sekedar alat penutup tubuh, melainkan perpanjangan dari kepribadian Anda.
Baca ulang kalimat di atas sekali lagi, kali ini dengan suara yang lantang.
Jika
merasa diri keren, Anda pasti akan bersedia mengekspresikan diri itu
dalam bentuk yang lebih visual. Anda tidak akan melulu bersenjatakan
kaos, kemeja, dan celana berwarna gelap seperti yang menjadi kostum
standar kebanyakan pria. Bayangkan seperti ini, jika Anda memiliki anak
nanti, pasti Anda akan menyiapkan set pakaian yang terbaik untuknya.
Anda begitu menyayanginya sehingga tidak mau dia tampil berantakan. Nah,
mengapa Anda tidak melakukannya pada diri sendiri dulu mulai sekarang?
Sekali lagi, pria yang masa bodoh dengan penampilannya adalah pria yang minder.
Mereka tidak merasa dirinya pantas menjadi sorotan mata semua orang.
Mereka takut untuk tampil menawan dan bersembunyi dibalik alasan, "Saya
lebih suka jadi be my self, dan inilah diri saya apa adanya."
Siapa yang suruh Anda menjadi orang lain?
Saya
hanya menganjurkan Anda untuk mempertajam kepribadian Anda agar
terlihat lebih vokal, terang, tajam, dan menyala. Bukan sekedar
kebetulan kalau dalam Hitman System kita menyebut 'pria berkualitas'
dengan istilah Glossy. Anda memang wajib menjadi terang dunia yang
bersinar, sobat!
Bisa jadi Anda adalah pribadi yang cuek santai,
namun jangan biarkan gambaran karakter itu menjadi penghambat kesuksesan
Anda ketika berinteraksi dengan orang lain. Apalagi dalam lingkungan
pekerjaan yang profesional dimana Anda diwajibkan untuk tampil
profesional. Sama seperti itu, dalam pergaulan sosial, pria berkualitas
pasti akan sadar diri untuk memilih penampilan yang berkualitas.
Perhatikan
pakaian yang Anda kenakan sehari-hari, itulah gambaran sebenarnya
bagaimana cara Anda memandang kualitas diri Anda sendiri. Penampilan yang asal-asalan menunjukkan kepribadian yang asal-asalan.
Anda jawab sendiri, apakah wanita senang dengan pria berkepribadian seperti itu?
Seperti sudah dijelaskan oleh Yuki dalam artikel 10 Tips Penampilan Menarik, buang jauh-jauh konsep be yourself karena yang seharusnya Anda miliki adalah be your best self,
yaitu sebuah perjalanan untuk menampilkan citra diri Anda yang terbaik.
Itu sebabnya Anda perlu meminta teman wanita menemani Anda berbelanja.
Sebab kalaupun mereka meleset dalam memilihkan item,
saya yakin itu masih akan jauh lebih bagus daripada pilihan Anda
sendiri yang kemungkinan besar berkutat di model yang begitu-begitu
saja.
Sadarkah bahwa rasa percaya diri Anda berbanding lurus
dengan seberapa jauh Anda merepresentasikan tubuh Anda? Karena apa yang
Anda kenakan bukan saja mempengaruhi persepsi orang lain, namun pertama
kali jauh mempengaruhi diri Anda sendiri. Semakin
sedikit energi, waktu dan biaya yang Anda berikan pada tubuh Anda,
semakin Anda sulit merasa puas atau bangga terhadap diri sendiri. Kalau tidak percaya, telurusi perbedaan emosi yang dialami ketika Anda memakai sepatu baru dan sepatu lama yang sudah usang.
Fenomena
di atas merupakan aplikasi dari ucapan bijak, "Di mana hartamu berada,
di situ juga hatimu berada." Jadi saat Anda menanam banyak sekali
investasi pada diri sendiri (dengan set penampilan yang terbaik), Anda
semakin terkondisi untuk lebih mencintai diri sendiri. Ini juga salah satu bagian yang sudah saya jelaskan pada artikel Rahasia Struktur Pria Menarik tempo hari, yakni pentingnya memberikan atensi pada diri sendiri.
Ketika
Anda berbusana busana dengan menarik, maka Anda dengan sendirinya
mengalami peningkatan rasa percaya diri. Ingat bahwa busana tidak hanya
terbatas pada pakaian saja, tapi keseluruhan yang kita pakai mulai dari
kepala sampai ke ujung kaki. Keindahan penampilan busana fisik Anda kenakan akan memoles keadaan psikis Anda, karena when you look good, you feel good.
Silakan
buktikan formula itu dengan memperhatikan sekeliling Anda sekarang
juga. Orang-orang yang berpenampilan baik pasti memancarkan aura yang
berbeda. Mata mereka seperti bersinar menatap dengan tajam. Langkah kaki
mereka terlihat mantap dan penuh tujuan. Mereka duduk, berdiri dan
bergerak dengan postur yang lebih berkharisma.
Mereka yang tampil demikian nyaris otomatis lebih bersemangat untuk
meraih sukses dibandingkan orang lainnya yang cenderung tidak
memperhatikan penampilan mereka.
Itu sebabnya ada istilah fashion statement, karena apa yang Anda kenakan (termasuk cara mengenakannya) akan menciptakan pesan dan situasi yang berbeda-beda.
Wanita juga akan memperlakukan Anda berbeda-beda sesuai dengan gaya
penampilan Anda. Silakan bereksperimen dengan satu trik sederhana ini
Seusai jam kantor, lepaskan satu kacing teratas (atau dua jika dada Anda
tidak terlalu berbulu) kemeja Anda. Rasakan bagaimana dengan sendirinya
Anda merasa terdorong jadi santai, berani, sekaligus seksi, serta
wanita bersikap lebih bersahabat dan banyak tersenyum dibanding
sebelumnya.
RAHASIA KEDUA: KNOW WHO YOU ARE.
Kenali diri Anda sendiri, luar dan dalam, maka Anda dapat dengan mudah
memilih jenis pakaian seperti apa yang dibutuhkan. Perhatikan bahwa
setiap set fashion wanita dirancang sedemikian rupa untuk menonjolkan estetika sensualitas, itu karena mereka semenjak usia dini terbiasa untuk embracing and actualizing esensi wanita feminin.
Jadi seni mengenali diri dimulai dengan memahami esensi dari seorang pria: yakni maskulinitas atau kejantanan.
Anda perlu mengaktualisasikan esensi tersebut pada jenis baju, celana,
sepatu, dan asesoris lainnya yang menempel pada tubuh. Caranya adalah
cek lemari pakaian Anda dan sisihkan seluruh set pakaian yang sekedar
berfungsi sebagai alat penutup tubuh, tidak terlihat jantan, atau apapun
yang tidak membuat Anda tersenyum bangga ketika melihat refleksi di
kaca. Kalau perlu, buang saja tumpukan itu agar Anda terpaksa membeli
set yang baru.
Saya biasa melarang Anda untuk membaca tips
percintaan di majalah karena cenderung membuat Anda lossy. Namun khusus
untuk penampilan, Anda justru wajib meluangkan waktu untuk memperhatikan
tips-tips dari majalah dan internet. Salah satu referensi awal yang
bisa ditelusuri adalah situs Fashion Pria
yang kebetulan dikelola oleh alumni Hitman System. Pelajari seluk beluk
sebisa mungkin sambil terus selami sisi maskulinitas Anda hingga
bersinar.
Latihan visualisasi berikut juga dapat membantu:
pejamkan mata, bayangkan diri Anda sebagai sosok maskulin yang sempurna,
dan renungkan jenis penampilan seperti apa yang cocok dipakai oleh pria
yang seperti itu. Lalu mulai sekarang penuhi lemari Anda dengan set
pakaian dan atribut yang sesuai dengan imajinasi Anda tersebut.
Pengenalan
akan diri internal di atas juga perlu dilengkapi dengan pemahaman diri
eksternal alias bentuk fisik Anda. Luangkan lebih banyak waktu di depan
cermin setiap harinya agar Anda bisa mengenali dengan pasti properti
tubuh Anda, terutama bentuk dan ukurannya. Semakin sering melakukannya, semakin Anda merasa layak untuk menyayanginya; persis pepatah "tidak kenal, maka tidak sayang."
Jika Anda tidak sepenuhnya menyayangi tubuh Anda,
wajar saja Anda merasa aneh dan canggung ketika dihadapkan dengan
ratusan baju yang berjejer, ditambah lagi ketika sang pramuniaga datang
menghampiri. Penampilan terbaik bukanlah tentang gaya yang sedang
populer, rancangan desainer ternama, apalagi harga yang termahal. Penampilan terbaik adalah set item yang sedemikian pas dengan tubuh sehingga seolah-olah ia tercipta secara khusus untuk Anda seorang. Dan jelas untuk bisa menemukannya, Anda perlu dedikasi waktu yang tidak sedikit.
Jujur,
pernahkah Anda menghabiskan waktu lebih dari sepuluh menit berada
dalam sebuah toko? Jarang sekali, bukan? Nah, tidak heran Anda jarang
berhasil menemukan busana yang optimal untuk diri Anda!
Kebanyakan
pria tidak menyadari (boro-boro menyukai) properti tubuhnya sendiri,
dan masih harus diperparah lagi dengan kebiasaan buruk ini ketika
berbelanja: sekedar mengangkat baju yang biasanya tergantung pada hanger,
dilihat bagian depan dan belakang sambil membayangkan kalau dipakai,
lalu ditaruh kembali ke rak. Semua dilakukan dengan sangat cepat,
seolah-olah setiap toko membatasi durasi waktu berkeliling melihat
seluruh koleksinya dan bahkan menagih biaya jika Anda menggunakan fitting room.
Lalu sebagai tambahan, biasakan juga mengajak teman wanita atau kekasih Anda untuk menemani Anda berbelanja. Perhatikan komentar dan pilihan kostum yang mereka rekomendasi, sekalipun Anda pribadi merasa agak kurang setuju dengannya.
Sering kali ketidaknyamanan Anda bukan karena baju tersebut tidak
cocok, melainkan hanya karena Anda baru pertama kali membuka diri untuk
jenis item yang
direkomendasikan. Perasaan-perasaan seperti "Ah, ini bukan saya
banget..." atau "Saya tidak pede pakai barang seperti ini..." akan
hilang dengan sendirinya seiring waktu. Jadi jangan memilih pakaian
karena ia terasa nyaman saja, pastikan ia memang benar-benar membuat
Anda tampil lebih baik.
Tulisan ini tidak menuntun Anda bagaimana menjadi pria yang sok fashionable, karena mengutip Quentin Crisp, "Fashion is what you adopt when you don't know who you are."
Tulisan ini juga tidak untuk mengubah Anda untuk menjadi seorang
metroseksual, apalagi fashionista. Saya hanya mengajak Anda untuk
memperlebar glosifikasi dan mindset Anda tentang pentingnya menjaga penampilan dengan baik.
Sebagai pria dewasa, Anda patut menyadari tanggung jawab menata penampilan diri, karena dunia memperlakukan Anda sebagaimana tampilan citra diri Anda pada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar