Minggu, 23 Agustus 2015

Prestasi Dokter Syiah di Seluruh Dunia Membanggakan Dunia Islam

Brigjen Naqdi: Sains dan Teknologi, Satu-satunya Cara Melawan Musuh

Kepala Organisasi Basij Mustadafin Republik Islam Iran menilai perlengkapan senjata Sains dan Teknologi sebagai satu-satunya cara untuk bertahan melawan musuh.Brigadir Jenderal Mohammad Reza Naqdi mengungkapkan hal itu dalam upacara penutupan Liga Ilmiah Internasional Periode ke-8 di Universitas Shahid Beheshti di Tehran, ibukota Iran, Kamis (30/7).
Brigjen Naqdi mengatakan, hari ini ilmu adalah sumber utama kekuatan.

Sebagai Menteri Kesehatan Republik Islam Iran, saya bangga dengan dokter Syiah di seluruh dunia dan prestasi-prestasi membanggakan yang mereka raih. Harapan kita kedepannya, kita memiliki universitas yang berskala internasional yang menampung mahasiswa-mahasiswa unggulan untuk kemudian memberikan perkhidmatan pada dunia Islam dalam bidang medis.”
.
Menteri Kesehatan Iran Dr. Qazi Hasheimzadeh dalam sambutannya dalam pembukaan Konferensi Internasional Paramedis Imamiah ke-8 yang berlangsung di Masyhad kamis [30/7] menyatakan rasa syukur dan bangganya Iran telah menjadi tuan rumah dan khususnya kota Masyhad, yang menurutnya itu akan memudahkan para tamu dan peserta untuk sekaligus berziarah ke makam suci Imam Ridha As.
Dalam lanjutan pernyataannya, menteri kesehatan Iran tersebut menyebutkan kemajuan Iran dalam hal medis meningkat dengan sangat pesat. Dia berkata, “Disaat revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya saat itu, Iran hanya memiliki 5 universitas media, namun hari ini ada 91 universitas yang aktif. Kalau diawal kemenangan revolusi harapan hidup rata-rata masyarakat Iran adalah 55 tahun, sekarang harapan hidupnya menjadi sekitar 73 tahun.”
Menteri Kesehatan periode Presiden Hasan Rouhani tersebut lebih lanjut mengatakan, “Meskipun harapan hidup di Iran meningkat, namun kita diperhadapkan pada kenyataan bahwa lebih dari 50 persen dari kematian terjadi karena serangan jantung dan stroke otak.”
“Berbeda dengan puluhan tahun sebelumnya, yang sebagian besar penyebab kematian adalah karena penyakit menular, tetapi saat ini banyak dari penyebab kematian adalah karena kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang buruk.” tambahnya.
Pada bagian akhir penyampaiannya, Dr. Hashemi menambahkan, “Sebagai Menteri Kesehatan Republik Islam Iran, saya bangga dengan dokter Syiah di seluruh dunia dan prestasi-prestasi membanggakan yang mereka raih. Harapan kita kedepannya, kita memiliki universitas yang berskala internasional yang menampung mahasiswa-mahasiswa unggulan untuk kemudian memberikan perkhidmatan pada dunia Islam dalam bidang medis.”
Disebutkan Konferensi Internasional Tenaga Medis Imamiah ke-8  tersebut terselenggara atas kerja sama Majma Jahani Ahlul Bait As dengan sejumlah lembaga pendidikan, agama, kebudayaan dan kesehatan di Iran dari tanggal 30 Juli – 10 Agustus 2015 disejumlah kota besar di Iran seperti Masyhad, Qom,  Tehran, Esfahan dan Shiraz. Tercatat sekitar 300 peserta ahli medis muslim dari berbagai negara  akan mengikuti semua rangkaian agenda konferensi seperti seminar, kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, studi tour disejumlah rumah sakit dan lembaga penelitian yang terkait dengan masalah medis dan kesehatan serta menemui sejumlah ulama besar dan pejabat penting Iran.
Terselenggaranya Konferensi ini didukung oleh Lembaga Internasional Ahli Medis Imamiah, Kementrian Kesehatan, Lembaga Pendidikan Kesehatan, pemerintah provinsi dan pemerintah kota Masyhad termasuk pemerintah kota Tehran, Esfahan, Qom dan Shiraz.
“Tujuan kita adalah untuk memulai sebuah klinik setiap sudut dunia yang dibutuhkan dan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.”
.
salah seorang Anggota Imamia Paramedis International Congress (IMI) menyatakan tujuan utama dari diadakannya Konferensi Internasional Paramedis Muslim Imamiah ke-8 di Iran adalah untuk mencoba cara yang berbeda untuk mencapai kesehatan dan mencoba untuk menghapus penderitaan orang di seluruh dunia.
Profesor Qayyum menyatakan, “Tujuan kita adalah untuk memulai sebuah klinik setiap sudut dunia yang dibutuhkan dan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.”
Dia menyatakan pula program dan agenda yang akan dikerjakan dalam waktu dekat dari organisasi para dokter Syiah sedunia itu. Ia berkata, “Kita juga akan menerbitkan majalah kesehatan, dan juga di bidang prestasi ilmiah dan pendidikan kita bisa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari dokter Iran.”
“Asosiasi berpartisipasi dalam berbagai acara keagamaan seperti ibadah haji, Arbain Imam Husain dan memberikan layanan gratis kepada para peziarah.” lanjutnya.
Disebutkan Konferensi Internasional Tenaga Medis Imamiah ke-8  tersebut terselenggara atas kerja sama Majma Jahani Ahlul Bait As dengan sejumlah lembaga pendidikan, agama, kebudayaan dan kesehatan di Iran dari tanggal 30 Juli – 10 Agustus 2015 disejumlah kota besar di Iran seperti Masyhad, Qom,  Tehran, Esfahan dan Shiraz. Tercatat sekitar 300 peserta ahli medis muslim dari berbagai negara  akan mengikuti semua rangkaian agenda konferensi seperti seminar, kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, studi tour disejumlah rumah sakit dan lembaga penelitian yang terkait dengan masalah medis dan kesehatan serta menemui sejumlah ulama besar dan pejabat penting Iran.
Terselenggaranya Konferensi ini didukung oleh Lembaga Internasional Ahli Medis Imamiah, Kementrian Kesehatan, Lembaga Pendidikan Kesehatan, pemerintah provinsi dan pemerintah kota Masyhad termasuk pemerintah kota Tehran, Esfahan, Qom dan Shiraz.
“Hari ini Iran telah berkembang cukup pesat dalam transplantasi organ dan tidak ada negara di wilayah ini yang dapat bersaing dengan Iran dalam isu-isu medis,”
.
Dr. Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dan anggota Dewan Tertinggi Majma Jahani Ahlul Bait As dalam acara  pembukaan Konferensi Internasional Paramedis Imamiah ke-8 di Masyhad Republik Islam Iran mengatakan: “Kami sangat senang bahwa kota suci Masyhad dipilih untuk pembukaan Konferensi tentu saja Kota Mashhad telah melakukan banyak upaya untuk mengatur jalannya Konferensi ini”
Dalam lanjutan penyampaiannya, Velayati mengatakan, “Di negara-negara Barat ada sikap negatif terhadap Republik Islam dan alasan utama mereka adalah bahwa Iran sebagai negara Islam yang berdiri untuk kemerdekaannya”
“Sebelum revolusi, Iran hanya memiliki 2 ribu artikel dalam jurnal ilmiah bergengsi di dunia, tetapi hari ini kita memiliki 300 ribu artikel dan dalam dua tahun terakhir Iran mencapai peringkat pertama di Asia Barat dengan memberi sumbangsih jurnal ilmiah 37 ribu artikel,” lanjutnya .
“Hari ini Iran telah berkembang cukup pesat dalam transplantasi organ dan tidak ada negara di wilayah ini  yang dapat bersaing dengan Iran dalam isu-isu medis,” tambahnya lagi.
Disebutkan Konferensi Internasional Tenaga Medis Imamiah ke-8  tersebut terselenggara atas kerja sama Majma Jahani Ahlul Bait As dengan sejumlah lembaga pendidikan, agama, kebudayaan dan kesehatan di Iran dari tanggal 30 Juli – 10 Agustus 2015 disejumlah kota besar di Iran seperti Masyhad, Qom,  Tehran, Esfahan dan Shiraz. Tercatat sekitar 300 peserta ahli medis dari berbagai negara  akan mengikuti semua rangkaian agenda konferensi seperti seminar, kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, studi tour disejumlah rumah sakit dan lembaga penelitian yang terkait dengan masalah medis dan kesehatan serta menemui sejumlah ulama besar dan pejabat penting Iran.
Terselenggaranya Konferensi ini didukung oleh Lembaga Internasional Ahli Medis Imamiah, Kementrian Kesehatan, Lembaga Pendidikan Kesehatan, pemerintah provinsi dan pemerintah kota Masyhad termasuk pemerintah kota Tehran, Esfahan, Qom dan Shiraz.
Adanya embargo dan pengucilan negara-negara asing terhadap Iran bukannya membawa malapetaka sebagaimana yang mereka kehendaki, bahkan menjadi diantara faktor penyebab percepatan semua keberhasilan dan kemajuan ini.
.
diantara yang memberikan sambutan pada acara pembukaan Konferensi Internasional Tenaga Medis ke-8 yang berlangsung di Masyhad adalah gubernur provinsi Khurasan Rezavi.
Gubernur provinsi Khurasan Rezavi Ali Reza Rasyidian dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan dan peserta konferensi, ia menyebutkan dengan penyelenggaraan konferensi di dekat Haram Imam Ridha As memberikan keberkahan tersendiri dalam jalannya konferensi.
“Khurasan telah dikenal sejak dulu kala sebagai penghasil tokoh-tokoh terkenal yang bergelut dalam bidang kedokteran dan farmasi termasuk memberikan sumbangsih besar dalam ilmu kedokteran modern. Kita kenal Ibnu Sina, al Farabi dan Khayyam yang selain filosof juga ahli medis yang terkemuka. Sampai saat inipun Khurasan masih tetap melahirkan ilmuan-ilmuan baru dari berbagai bidang keilmuan.” ungkapnya.
Dalam penyampaiannya selanjutnya Rasyidian mengatakan diantara keberhasilan Khurasan di dunia internasional adalah kemajuan ilmu kedokteran yang diraih provinsi tersebut. Ia berkata, “Sampai sekarang negara-negara tetangga bahkan negara maju Eropa menjadikan lembaga-lembaga riset yang tersebar di Khurasan sebagai kunjungan mereka untuk melakukan perbandingan dan pengembangan keilmuan. Tidak sedikit pula, warga negara asing yang sengaja mengunjungi Khurasan khususnya Masyhad untuk menyembuhkan penyakit mereka sebab percaya tekhnologi kedokteran di Masyhad telah berkembang sedemikian pesat.”
“Kesemua kemajuan dan keberhasilan ini berkat keberkahan yang dipancarkan imam kedelapan Syiah, Imam Ridha As terhadap kota ini dan Iran secara keseluruhan. Adanya embargo dan pengucilan negara-negara asing terhadap Iran bukannya membawa malapetaka sebagaimana yang mereka kehendaki, bahkan menjadi diantara faktor penyebab percepatan semua keberhasilan dan kemajuan ini.” tambahnya.
Ali Reza Rasyidian dibagian akhir sambutannya menyatakan rasa optimismenya Konferensi Internasional yang mempertemukan sejumlah ahli medis dari berbagai negara tersebut akan berjalan lancar dan menuai hasil-hasil yang diharapkan. Menurutnya pertemuan tersebut akan memudahkan transfer ilmu dan informasi antara para ahli medis sehingga ilmu kedokteran dan medis bisa lebih berkembang lagi.
Konferensi ini terselenggara atas kerja sama Majma Jahani Ahlul Bait As dengan sejumlah lembaga pendidikan, agama, kebudayaan dan kesehatan di Iran dari tanggal 30 Juli – 10 Agustus 2015 disejumlah kota besar di Iran seperti Masyhad, Tehran, Esfahan dan Shiraz. Tercatat sekitar 300 peserta ahli medis dari berbagai negara dan akan mengikuti semua rangkaian agenda konferensi seperti seminar dan studi tour disejumlah rumah sakit dan lembaga penelitian yang terkait dengan masalah medis dan kesehatan.
Terselenggaranya Konferensi ini didukung oleh Lembaga Internasional Ahli Medis Imamiah, Kementrian Kesehatan, Lembaga Pendidikan Kesehata, pemerintah provinsi dan pemerintah kota Masyhad termasuk pemerintah kota Tehran, Esfahan, Qom dan Shiraz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar