Selasa, 21 Juli 2015

PERMATA BERLIAN DARI ISRAEL, BERLIAN DENGAN POTONGAN DAN KILAU TERBAIK DI DUNIA

Tahukah Anda bahwa berlian yang berkilau di cincin Anda bisa jadi adalah hasil asahan dan potongan yang dilakukan di Israel? Berlian kasar hasil pertambangan yang terdapat di Afrika Selatan, Botswana, Rusia, Kanada, Australia dan sejumlah negara lain dibawa ke Israel untuk dibentuk, sebab hanya di Israel saja yang bisa memotong berlian dengan sangat sempurna dan menghasilkan kilauan terbaik. Negara Israel adalah pusat perdagangan dari batu-batu perhiasan (precious stones) dan berlian. Pusat perdagangan berlian Israel terdapat di Ramat Gan, Tel Aviv, sedangkan deposit berlian terdapat di wilayah utara Israel. Di Ramat Gan juga terdapat Museum Berlian Harry Oppenheimer. Pada 8 Februari 2015 mendatang, di Israel akan diselenggarakan “International Diamond Week” yang diikuti ribuan perusahaan berlian dari berbagai negara.
Dalam dunia berlian, terdapat persyaratan khusus untuk sebutir berlian yang dikenal dengan sebutan “The 4 Cs” yaitu carat (karat), colour (warna), clarity (kejernihan) dan cut (potongan). Produk berlian Israel sebagai perhiasan memenuhi keempat C tersebut dengan hasil maksimal dan sempurna. Agar bisa menghasilkan kliauan yang luar biasa, sebutir berlian harus dipotong dengan tepat. Ada berbagai macam cara memotong berlian dari bentuk yang basic (basic form) dan menjadi potongan ala English Cut, Triple Cut, Double Cut dan sebagainya. Potongan Meteor Cut, misalnya memiliki 71 potongan kecil (faset) dalam sebutir berlian. Inilah teknik yang tak dimiliki oleh banyak industri berlian di dunia. Keunikan asahan berlian produksi Israel adalah kemampuan para pekerja dalam memotong batu berlian yang sangat presisi. Batu berlian yang bernilai sangat tinggi itu tidak bisa diperlakukan salah. Jika seorang ahli potong berlian salah memotong batu berlian, maka kerugian besar akan dialami pabrik tersebut. Seluruh pekerjaan pemotongan dan pengasahan berlian dilakukan dengan tangan sehingga hasil akhirnya merupakan sebuah mahakarya. Israel mempunyai desain potongan berlian yang “made in Israel’ yaitu berbentuk segi empat yang dikenal dengan nama “Princess Cut” yang menampilkan 79 faset dalam sebutir berlian. Princess Cut merupakan berlian kedua yang terpopuler dibandingkan bentuk bulat. Bentuk berlian yang umumnya dikenal di dunia adalah bulat, oval, hati, bentuk buah pear, marquise dan emerald.
Perjalanan saya ke toko berlian ini berlangsung ketika saya mengikuti tur ziarah ke Israel. Hm, apa hubungannya ya antara berlian dengan tur ini? Rupanya ada alasan Alkitabiah sehingga agen tur perjalanan kami memasukkan toko berlian sebagai salah satu tujuan wisata religi. Jika merujuk pada Alkitab, saya bisa menemukan bahwa Allah sendiri yang memerintahkan agar pada jubah seorang imam dipasang batu berharga. Dalam Keluaran 28 perikop “Mengenai Pakaian Imam”, Allah menjelaskan dengan detail apa saja yang harus dilakukan pada pakaian imam tersebut, termasuk jenis batu berharga yang harus dilekatkan. Batu-batu itu adalah permata yaspis merah, krisolit, malakit pada jajar pertama. Kemudian permata batu darah, lazurit, yaspis hijau pada jajar kedua. Pada jajar ketiga ada permata ambar, akik dan kecubung. Pada jajar keempat permata pirus, krisopat dan nefrit. Permata-permata itu melambangkan nama para anak Israel (Yakub) yang berjumlah 12. Pada setiap permata di baju imam itu dimateraikan nama salah satu suku dari dua belas suku bangsa Israel (Keluaran 28:21). Budaya bangsa Yahudi turut membentuk keterampilan di bidang perhiasan berlian. Selain dari Alkitab, perjalanan panjang sejarah bangsa Israel pun tak lepas dari berlian. Tekanan dan pembunuhan terhadap orang Israel mengakibatkan orang-orang Israel menyingkir dari wilayah yang mereka diami (diaspora bangsa Yahudi). Dalam penyingkiran itu harta yang bisa dengan mudah disembunyikan adalah berlian. Bahkan berlian disimpan dalam gigi yang sengaja dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa diambil kembali jika dibutuhkan. Kebiasaan menyembunyikan berlian ini membuat keahlian dalam mengasah dan membentuk berlian yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sebelum Israel menjadi negara pada tahun 1948 (sebelumnya Israel berbentuk Kerajaan), banyak orang Yahudi di Amerika Serikat yang memutuskan untuk kembali ke Israel. Seorang Yahudi membangun pabrik berlian pertama di Netania (dalam bahasa Indonesia) atau Netanya (dalam bahasa Inggris), sebuah kota berjarak 30 km dari Tel Aviv. Netania dalam bahasa Ibrani berarti Tuhan sudah memberikan (God has given). Sebuah pabrik pengasahan berlian di Yerusalem mendata hampir 65% dari jumlah keseluruhan batu berlian (rough diamond) yang dihasilkan di seluruh dunia akan dibawa ke Israel untuk dipoles.
Ketika saya mengunjungi sebuah tempat penjualan berlian di Yerusalem ini ada hal yang menarik. Di pintu masuk menuju sebuah ruang seperti museum, kita bisa melihat tulisan berupa ayat Alkitab yang diambil dari Keluaran 28. Di tengah dinding tersebut, jika kita memperhatikan dengan baik maka akan terlihat tampilan cahaya berbentuk hati. Turis bisa melihat peta tambang batu berlian di dunia, bentuk-bentuk berlian, foto alat potong berlian yang sangat sederhana dan terdapat juga gambaran baju imam besar Yahudi lengkap dengan batu-batuan permata, sesuai yang tertulis dalam Alkitab. Setelah melihat museum mini itu, turis akan diajak menonton film mengenai sejarah industri berlian di Israel. Film pendek ini sangat menarik karena menggunakan rekaman film masa lalu. Usai menonton film, turis akan mengerti betapa bernilainya berlian yang dihasilkan dan turis langsung diarahkan menuju ruang penjualan berlian. Di sini beragam pilihan berlian bisa ditemui, termasuk berlian hitam. Di belakang meja kasir, saya melihat tiga jam yang menunjukkan perbedaan waktu di Yerusalem, London dan Jakarta! Rupanya cukup banyak turis Indonesia menjadi konsumen berlian produksi Israel sehingga sebuah jam dengan waktu Indonesia dipajang di sana. Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah akses masuk ke pabrik tersebut tidak seruwet di Jakarta yang mengharuskan melalui pemeriksaan kendaraan, tas dan metal detector untuk badan ketika masuk mal, gedung kantor atau hotel. Tetapi di Israel, turis tidak diperiksa dan tidak ada metal detector di pintu masuk, kecuali saat keluar (guna mencegah pencurian berlian di toko). Penjagaan satpam dan anjing penjaga pun tidak ada. Menurut guide yang mengantar rombongan kami, minimnya penjagaan disebabkan aturan 10 Hukum Taurat yang salah satu hukumnya adalah “Jangan Mencuri.” Hukum Taurat yang dipegang teguh orang Yahudi inilah yang mengurangi penjagaan toko berlian ini. Semoga tulisan ini menambah informasi bagi Anda yang berniat membeli berlian, apalagi untuk investasi, Anda bisa memilih polesan dari Israel. Produk dari Israel ini dijamin berlian asli dan berkualitas terbaik dibandingkan hasil polesan dan potongan dari tempat lain di dunia [] Tulisan ini merupakan versi revisi dari tulisan sebelumnya yang pernah dimuat di tabloid internal gereja pada 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar