Sabtu, 20 Agustus 2016

LOGIKA: Beda Kebenaran Relatif dan Kebenaran Absolut



Gambar
MANUSIA punya otak yang berbeda-beda, punya persepsi yang berbeda-beda dan punya pendapat yang berbeda-beda. Apakah pendapat mereka benar semua? Belum tentu. Apakah pendapat mereka salah semua? Belum tentu. Pendapat mereka bisa benar dan bisa salah. Perbedaan pendapat sudah sejak jaman dulu menjadi polemik dan bahan diskusi. Perbedaan pendapat ada di mana-mana. Di politik, ekonomi, sosial, budaya, agama dan lain-lainnya. Akibatnya, manusia mengalami “krisis logika”. Tidak tahu lagi mana yang benar-benar “benar” dan mana yang benar-benar “salah”.
Ada dua macam kebenaran
Menurut sifatnya, secara umum ada dua macam kebenaran
1.Kebenaran relatif
2.Kebenaran absolut
ad.1Kebenaran relatif
Orang yang tidak faham ilmu logika sering mengatakan “Tidak ada kebenaran absolut, yang ada adalah kebenaran relatif”. kebenaran relatif disebut juga kebenaran subjektif, yaitu kebenaran yang ukurannya adalah pendapat diri sendiri secara subjektif tanpa didukung fakta , referensi ,tanpa analisa dan tidak berdasarkan pengujian secara empiris-logis.
Wilayah logika
Kebenaran relatif atau kebenaran subjektif berada pada wilayah:
-keyakinan
-selera
-nilai
-bahasa/definisi/artikata/terjemah/tafsir
Contoh:
-Si A berpendapat agama Islam adalah agama terbaik. Si B berpendapat agama Kristen adalah agama yang terbaik. Si C berpendapat agama Hindu adalah agama yang terbaik.
-Si A berpendapat musik jazz adalah musik yang enak didengar. Si B berpendapat musik dangdut adalah musik yang enak di dengar. Si C berpendapat musik klasik adalah musik yang enak di dengar
-Si A berpendapat warna biru lebih baik daripada warna merah. Si B berpendapat warna merah lebih baik daripada warna hijau. Si C berpendapat warna hijau lebih baik daripada warna kuning.
-Ada banyak definisi kafir, adil, suci dan definisi-definisi lainnya
ad.Kebenaran absolut
Orang yang faham ilmu logika tentu tahu bahwa sebenaran kebenaran absolut itu ada. Kebenaran absolut disebut juga kebenaran objektif. Yaitu kebenaran berdasarkan fakta, referensi, analisa dan melalui pengujian empiris walaupun secara logika.
Wilayah logika
-bisa dirasakan oleh pancaindera
-bersifat universal
-berdasarkan hukum/rumus/postulat
Contoh:
-Es itu dingin. Api itu panas.
-Semua orang suatu saat pasti akan meninggal
-Jatuh ke bawah. Naik ke atas. Masuk ke dalam.
Kesimpulan
-Kebenaran relatif atau kebenaran subjektif masuk kategori Logika Spekulati atau Logika Awam.
-Kebenaran absolut atau kebenaran objektif masuk kategori Logika Akademik atau Logika Ilmiah
-Kebenaran relatif bisa menjadi kebenaran absolut apabila memenuhi persyaratan logika absolut
Catatan
Kata “benar” dan “salah” merupakan kata netral. Artinya bisa relatif bisa absolut tergantung dimasukkan ke dalam wilayah logika yang mana. Artinya, benar atau salah tergantung wilayah logikanya, apakah wilayah Logika Relatif ataukah Logika Absolut.
Semoga bermanfaat.
Hariyanto Imadha
Pengamat Perilaku Bernalar
Sejak 1973

Tidak ada komentar:

Posting Komentar