Senin, 10 Agustus 2015

URAIAN AYAT AL QURAN بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 135 S/D 141 BUKAN KEPALSUAN YAHUDI DAN NASHRANI TAPI KESALAHAN DALAM MEMAHAMI.

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 135 S/D 141

BUKAN KEPALSUAN YAHUDI DAN NASHRANI TAPI KESALAHAN DALAM MEMAHAMI.
وَقَالُوا
كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ(135) قُولُوا ءَامَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا
وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ
وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ
بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ(136) فَإِنْ ءَامَنُوا بِمِثْلِ
مَا ءَامَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ
فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ(137)
صِبْغَةَ اللهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ
عَابِدُونَ(138) قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا
أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ(139) أَمْ تَقُولُونَ
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطَ كَانُوا
هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ ءَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ
كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللهِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ(140)
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ
لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلاَ تُسْأَلُونَ
عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ(141)
Dan mereka berkata:
"Hendaklah kamu menjadi pengikut Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tetapi sungguh (kami mengikuti) agama
Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang
musyrik".(135) Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman
kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang di-turunkan
kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada
Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami
tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya".(136) Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah
beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka
berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka
Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.(137) Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya
daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.(138) Katakanlah:
"Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah
Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya
kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,(139) ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi
dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya,
adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah: "Apakah kamu yang
lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang
yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah
sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.(140) Itu adalah umat yang
telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan;
dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka
kerjakan.(141)
URAIAN
AYAT
Setelah Allah SWT
memaparkan keterangan historis Ibrahim dan anak-anaknya, serta kisah Ka'bah,
tentang hakikat agama yang mereka wariskan kepada anak cucu; pada kumpulan ayat
sebelum ini, maka di sini Allah SWT menunjukkan tentang propaganda Yahudi dan
Nashrani yang berusaha memporak-porandakan bangunan akidah ummat Islam,
sekaligus memberi petunjuk tentang argumentasi, atau alasan guna menepis
kepalsuan mereka itu.
وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى
Dan mereka berkata:
"Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani,
تَهْتَدُوا
niscaya kamu mendapat
petunjuk".
Jadi Yahudi dan Nashrani
mendakwakan bahwa petunjuk yang benar hanyalah pada masing-masing pihak.
Padahal masing-masing mereka telah menyimpang dari akidah tauhid… Penyimpangan
akidah ini berlanjut pada penyimpangan-penyimpangan bidang lainnya. Oleh sebab
itu Allah SWT mengarahkan Nabi SAW dan ummat beriman untuk menolak propaganda
mereka itu:
قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
Katakanlah: "Tidak,
bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus.
Katakanlah: Hendaklah semua
kita; kami dan kamu kembali kepada agama Ibrahim yang lurus.
وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ(135)
Dan bukanlah dia (Ibrahim)
dari golongan orang musyrik".(135)
Ummat mukmin diajak untuk
mengumandangkan seruan kepada kesatuan agama yang lurus, semenjak Ibrahim
sampai kepada Isa putera Maryam, dan akhirnya diserukan oleh Muhammad SAW:
قُولُوا ءَامَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا
Katakanlah (hai orang-orang
mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami,
وَمَا أُنْزِلَ
إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ
dan apa yang diturunkan
kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya,
وَمَا أُوتِيَ
مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ
dan apa yang diberikan
kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan-nya.
لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ(136)
Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (136)
Katakanlah wahai ummat
beriman: Hentikanlah propaganda palsumu, wahai Yahudi dan Nashrani, yang
menganggap petunjuk ada pada masing-masing kalian; padahal ke dalam agama
kalian itu telah dibaurkan ajaran syirik dan konsepsi hidup yang menyeleweng,
karena ulah hawa nafsu pemuka-pemuka agama kamu yang mencintai kehidupan
duniawi.
Petunjuk hidup hanyalah di
dalam agama yang lurus, yaitu; Islam, menyerah diri tunduk dan patuh kepada
Allah, Tuhan semesta alam… Bukan pada agama yang berbaur dengan penyimpangan
itu.
Inilah konsepsi Islam!
Inilah tapal batas pemisah
antara orang yang mendapat petunjuk dengan orang-orang yang sesat.
فَإِنْ ءَامَنُوا بِمِثْلِ مَا ءَامَنْتُمْ بِهِ
Maka jika mereka beriman
kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya,
فَقَدِ اهْتَدَوْا
sungguh mereka telah
mendapat petunjuk;
وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ
dan jika mereka berpaling,
sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu)
.
Penegasan dari Allah yang
dituangkan ke dalam hati ummat mukmin, sekaligus menyatakan adanya perjuangan
akidah sampai akhir masa ini; di mana pihak Yahudi dan Nashrani akan senantiasa
memusuhi agama Islam… dilanjutkan dengan memberi jaminan bahwa Allah akan tetap
memelihara ummat beriman dari penyelewengan tadi; selama mereka setia kepada
akidah Islamiyah, dan menjauhi akidah syirik dan sesat…
فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ(137)
Maka Allah akan memelihara
kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(137)
Itulah Islam sebagai
shibgah (celupan) Allah… Celupan yang akan mewarnai kehidupan menuju
keselamatan dunia dan akhirat, Islam yang terlepas dari segala bentuk celupan
warna syirik dan penyimpangan…
صِبْغَةَ اللهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ صِبْغَةً
Shibghah Allah. Dan siapakah
yang lebih baik shibghahnya daripada Allah?
Jelas tidak ada shibghah
(celupan warna kehidupan) yang lebih baik dari warna kehidupan yang telah
ditetapkan Allah…
وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ(138)
Dan hanya kepada-Nya-lah
kami menyembah.(138)
Semua perdebatan, semua
propaganda tidak ada gunanya, karena masalahnya telah nyata; konsepsi Islam
adalah dari Allah, dan konsepsi kamu adalah penuh warna warni, sebagian dari
celupan Allah dan sebagian yang lain dari hawa nafsu…
قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ
Katakanlah: "Apakah
kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan
Tuhan kamu;
Untuk apa berdebat?
وَلَنَا أَعْمَالُنَا
وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ
bagi kami amalan kami, bagi
kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,(139)
Tidak ada peluang sama
sekali untuk berdebat tentang keesaan Allah dan berubudiyah kepada-Nya.
أَمْ تَقُولُونَ
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطَ كَانُوا
هُودًا أَوْ نَصَارَى
ataukah kamu (hai
orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub
dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?
Apakah mereka itu menganut
akidah syirik seperti yang kamu propagandakan itu?
قُلْ ءَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللهُ
Katakanlah: "Apakah
kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah,
Pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban… Pertanyaan yang bertujuan untuk pengingkaran ini,
menyatakan bahwa; Allah Maha Mengetahui bahwa mereka sama sekali bukanlah
seperti yang dipropagandakan oleh penganut agama Yahudi dan Nashrani… Bahwa
mereka adalah menganut akidah yang murni mentauhidkan Allah SWT.
Kalian sesungguhnya
mempunyai kesaksian itu yang termaktub di dalam kitab kamu masing-masing.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللهِ
dan siapakah yang lebih
zalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada
padanya?"
Mengapa kalian wahai Yahudi
dan Nashrani menyembunyikan kesaksian Al-Kitab? Mengapa kalian mengumpulkan
argumen palsu guna menyokong akidah yang diada-adakan?
Di sini Allah kembali
memunculkan kesaksian bahwa petunjuk itu hanya ada pada agama tauhid, agama
yang dianut oleh Ibrahim, anak-anaknya, dan rasul-rasul sesudahnya…
وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ(140)
Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan.(140)
Akhir dari problema ditutup
dengan pene-gasan:
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ
Itu adalah umat yang telah
lalu;
Ummat yang tunduk dan patuh
kepada Allah; yang bersih dari segala unsur syirik dan segala manifestasinya…
لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ
baginya apa yang
diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan;
Sekali lagi ditegaskan:
وَلاَ تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ(141)
dan kamu tidak akan diminta
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.(141)
Demikianlah!
Dengan berakhirnya uraian
ini, maka berakhirlah sudah uraian ayat juz pertama Al-Quran… Kepada Allah SWT
juga kita memohon taufiq dan hidayah, wal hamdulillahi Rabbil 'alamin.
Ujung Gading Kamis 11
Ramadhan 1424 H/6 November
2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar