Minggu, 16 Agustus 2015

Akan Perkuat Layanan Puskesmas di Daerah Terpencil

"Pencerah Nusantara" Akan Perkuat Layanan Puskesmas di Daerah Terpencil

Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, Nila Moeloek.
Utusan Khusus Presiden RI MDGs, Nila Moeloek.
Jakarta (beritasatu.com) - Gerakan Pencerah Nusantara yang digagas oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals (KUKP-RI MDGs) kembali memilih 35 pemuda-pemudi dari latar belakang kesehatan dan non-kesehatan yang siap mengabdikan diri sebagai Pencerah Nusantara angkatan ketiga.
Mereka terpilih dari 1.024 pelamar yang mendaftar dari seluruh penjuru Indonesia. Saat ini, ke-35 Pencerah Nusantara sedang bersiap-siap mengikuti pelatihan intensif selama enam minggu sebelum nantinya ditugaskan di puskesmas-puskesmas yang berada di daerah terpencil selama satu tahun.
Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, Nila Moeloek menjelaskan, program ini lahir dari kebutuhan pelayanan kesehatan primer yang lebih baik di tingkat akar rumput (grassroot). Pemuda-pemudi yang terpilih tersebut nantinya akan melakukan optimalisasi layanan kesehatan primer atau puskesmas sebagai penentu kesinambungan tercapainya target MDGs di bidang kesehatan.
“Kami memfokuskan pencapaian pembangunan di bidang kesehatan karena bidang ini dirasa mampu menjadi daya ungkit bagi pencapaian target pembangunan lainnya," kata Nila Moeloek di Jakarta, Kamis (7/8).
Program ini menurutnya juga merupakan upaya untuk mengembalikan pelayanan puskesmas kepada tugas pokoknya. "Pencerah Nusantara akan berupaya menciptakan perubahan pola pikir dalam masyarakat, sehingga mereka bisa lebih menjaga kesehatannya. Terobosan seperti ini harus terus digaungkan dengan melibatkan lintas sektor yang strategis agar bisa terus berkelanjutan," ujarnya.
Diah Saminarsih selaku Ketua Program Pencerah Nusantara menjelaskan, para pemuda-pemudi yang terpilih ini berasal dari kalangan dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan pemerhati kesehatan masyarakat. Di daerah penempatan masing-masing, selain ditugaskan untuk melakukan kegiatan yang bersifat kuratif, promotif, preventif, dan edukatif, juga diminta untuk membina hubungan, berkoordinasi dan melakukan advokasi dengan masyarakat, staf puskesmas, pejabat pemerintah daerah dan pusat, mitra, dan lainnya untuk memastikan program berjalan secara berkelanjutan dan memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat.
“Mereka juga akan melakukan survei kesehatan masyarakat, seperti berapa banyak yang berobat ke puskesmas, bagaimana kondisi ibu hamilnya, makanan apa saja yang dikonsumsi selama kehamilan, dan sebagainya. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai basis merancang intervensi, mengukur keberhasilan intervensi, serta bahan advokasi kebijakan terkait kesehatan,” jelasnya.
Para peserta Pencerah Nusantara yang terpilih ini akan ditempatkan di tujuh daerah terpencil di Indonesia, yaitu Toli-Toli dan Sigi di Sulawesi Tengah, Berau di Kalimantan Timur, Ende di NTT, Karawang di Jawa Barat, Pasuruan di Jawa Timur, dan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat. Mereka akan mulai diberangkatkan ke daerah-daerah penempatan pada 17 September 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar